Kelebihan dan Kekurangan V-Belt, Rantai, dan Shaft

Kelebihan dan Kekurangan V-Belt, Rantai, dan Shaft

Kelebihan dan kekurangan v-belt, rantai, dan shaft

Bagi para bikers pasti sudah sangat mengenal rantai, komponen ini murupakan sistem penggerak roda paling familiar yang terdapat pada bagian sisi kiri belakang sepeda motor.


Namun selain rantai, sistem penggerak roda belakang pada sepeda motor juga ada jenis lainnya loh, yaitu belt dan shaft.

Lantas, apasih yang jadi pembeda di antara ketiga part sistem penggerak tersebut, beserta kelebihan dan kekurangannya. Yuk simak ulasan kami mana yang lebih baik antara rantai, belt, dan shaft.

V-Belt


Bagi pengguna motor matic mungkin sudah kenal banget dengan v-belt alias van belt.

Tentu karena v-belt merupakan penggerak yang digunakan pada skutik kendaraan roda dua yang sangat laris di Indonesia.

V-belt sendiri diklaim lebih tahan perawatan meski harus dirawat dengan bujet yang tak sedikit.

Karena harus dibawa ke bengkel untuk bersihkan ruang CVT, namun hal ini tidak perlu dilakukan setiap hari atau per-minggu seperti pada rantai.

Memang jika dibandingkan dengan rantai, power lose v-belt cukup besar dengan angka 20% dari rantai yang hanya memiliki power lose-nya sekitar 5% sampai 10%.

Bukan hanya digunakan pada mesin kecil, v-belt juga sudah sering ditemukan pada sepeda motor sport atau cruiser berkubikasi besar.

Sistem pnggerak yang satu ini menggunakan bahan karet agar dapat mengurangi tingkat kebisingan.

Selain itu, v-belt memiliki tingkat kenyamanan yang lebih dibandingkan dengan rantai. Bahkan untuk perawatanpun cukup mudah.

Kamu tidak perlu repot lagi untuk membersihkannya sebab v-belt pada mesin motor matic sudah dilindungi dengan cover motor.

Dibandingkan dengan rantai, perawatan v-belt lebih minim karena tertutup. Namun sekalinya diganti biaya yang dibutuhkan cukup besar, yakni sekitar 100 ribu hingga 500 ribu rupiah.


Akan tetapi v-belt tidak mudah kotor dan memiliki umur yang cukup panjang dalam penggunaannya.

Sayangnya harga v-belt cukup mahal dibandingkan dengan rantai, apalagi layanan service penggunan v-belt juga cukup ribet, karena harus dibongkar terlebih dahulu untuk memperbaikinya pada mesin motor matic.

Back to Content

Rantai


Beralih ke rantai, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan rantai, atau dalam bahasa inggrisnya disebut chain.

Penggunaan rantai sudah umum digunakan dalam mendistribusikan tenaga penggerak dari mesin ke sistem penggerak.

Komponen distributor penggerak yang satu ini memang sudah di kenal baik oleh pengguna motor bebek dan sport.

Adapun kelebihan dari penggunaan rantai, di antaranya karena harganya terjangkau dibanding belt dan shaft serta mudah didapat.

Selain itu pemasangan rantai juga cukup mudah dibandingkan yang lain. Bahkan rantai dapat disambung dengan rantai yang lain untuk memanjangkan rantai tersebut.

Bukan hanya itu saja, rantaipun memiliki kemampuan "Power Lose" atau biasa disebut kehilangan tenaga sekitar 5% sampai 10%, sehingga rantai dikatakan lebih unggul dalam power dan juga akselerasi.

Meski mempunyai kelebihan sebaik itu, tapi tetap saja memiliki kekurangan juga. Kekurangan pemakaian rantai adalah cepat kotor alias harus sering dirawat dan dibersihkan, tentu agar tidak cepat rusak dan terus awet.

Pernahkan melihat rantai motor yang kotor dan hitam, ko bisa hitam sih? Itu karena rantai membutuhkan pelumas untuk mengurangi gesekan antara rantai dan gear, kemudian posisi rantai yang berada di bawah membuat rantai sering terkena debu, tanah, dan terciprat oleh air.


Letak rantai pada motor yang berada diluar justru membuat rantai jadi gampang terkena korosi alias karatan apalagi sering terkena air.

Jadi agar rantai terlindungi dari karatan sebaiknya gunakan penutup pada rantai tersebut.

Kekurangan lainnya juga yaitu rantai pada motor pasti berisik, itu karena terjadi gesekan antara rantai dengan gear pada motor.

Kamu bisa menggunakan oli atau pelumas agar bisa mengurangi gesekan antara rantai dan gear.

Back to Content

Shaft


Jika tadi kita membahas v-belt dan rantai, sekarang giliran shaft. di Indonesia, motor yang menggunakan shaft masih tergolong jarang.

Mungkin karena jarang sekali terlihat di jalan, sebab rata-rata motor di Indonesia menggunakan v-belt dan rantai sebagai pendistributor power-nya.

Pasalnya, rata-rata pengguna shaft adalah mobil, salah satunya adalah BMW R1200GS. Shaft sendiri memang lebih banyak digunakan untuk sepeda motor berkubikasi besar.

Hal ini agar power yang hilang tidak cukup terasa, dibandingkan ketiganya shaft inilah yang memiliki efisiensi power lose yang paling buruk.

Tenaga yang hilang bisa mencapai 30%, tapi tetap saja diantara ketiganya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan penggunaanya tentu sudah dipertimbangkan matang-matang.

Motor yang menggunakan shaft memiliki tingkat kebisingan yang cukup rendah loh, dibandingkan dengan rantai yang memiliki kebisingan lebih tinggi. Selain itu keunggulan dari shaft juga terletak pada tingkat kekuatannya.

Di sisi lain shaft memiliki akselerasi yang kurang joss jika dibandingkan dengan rantai dan v-belt.

Hal tersebut dikarenakan power lose pada shaft memakan 30% kekuatan yang dihasilkan dari mesin. Meski begitu, berbicara soal harga shaft mahal karena part-part yang digunakan cukup jarang.


Namun, untuk perawatan shaft justru tidak membutuhkan perawatan yang ribet. Nah, beda ketika ingin memperbaikinya, malah cukup sulit dan ribet karena harus mebuka cover-covernya terlebih dahulu

Back to Content


Nah, itulah tadi pembahasan tentang kelebihan dan kekurangan v-belt, rantai dan shaft. Jadi, mana nih sistem penggerak yang paling unggul pilihan kamu? Tulis jawaban kamu di komentar dan saran yang akan membangun blog ini ya. Salam satu aspal.

1 komentar


EmoticonEmoticon

  1. izin share ya admin :)
    buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
    ayuk... daftar, main dan menangkan
    Line : agen365
    WA : +855 87781483 :)
    Silakan di add ya contaknya dan Bergabung juga ya :)

    BalasHapus