V-belt atau yang lebih dikenal sebagai van belt punya fungsi yang enggak beda jauh dengan rantai di motor bebek atau sport.
Bentuknya seperti sabuk yang berbahan karet.
Fungsinya mengantarkan daya dari mesin dalam hal ini meneruskan putaran primary pulley (puli depan) ke secondary pulley (puli belakang).
Sering diabaikan, V-Belt selama ini merupakan salah satu komponen paling penting dalam mesin motor matic karena apabila sampai putus, siap-siap aja deh buat dorong kendaraan sampai nemuin bengkel terdekat.
Berdasarkan pengalaman saya, v-belt dengan umur diatas 25.000 ribu Kilometer sudah banyak retak dan itu berisiko untuk putus di jalan.
Sebaiknya cek v-belt motor sobat sebelum angka kilometer tadi. Namun jika sudah melebihi 25.000 ribu Kilometer, saya sarankan untuk menggantinya.
V-belt memiliki masa pakai terbatas, Marketing OEM Roda 2 PT. Bando Indonesia di pameran GIIAS 2019, Suparmo mengatakan bahwa cara paling mudah untuk mengecek V-Belt adalah melihatnya secara visual dengan cara membongkar cover Continous Variable Transmission (CVT).
“Paling mudah bisa periksa langsung secara visual. Kalau sudah waktunya ganti ada beberapa tanda yang terlihat,” ujar Suparmo seperti yang dikutip HAI dari GridOto.com.
Sebenarnya, hal utama yang perlu diperhatikan ketika melakukan pengecekan terhadap V-Belt bukanlah pada bagian karet atau gerigi, melainkan rajutan kawat polister berwarna putih yang terdapat di bagian samping.
Apabila bagian tersebut sudah terlihat berkarat, maka penggantian V-Belt sangatlah disarankan meskipun kondisi karet masih terasa lentur.
“Karet bagian luar dan dalam terikat oleh rajutan kawat poliester tersebut. Jika struktur kawat sudah rusak maka peluang v-belt putus jadi lebih besar,” terangnya lebih lanjut.
Suparmo menambahkan, faktor visual lain seperti adanya keretakan atau getas di bagian karet V-Belt juga menjadi salah satu tanda bahwa komponen penting satu ini perlu segera diganti dengan yang baru.
Selain itu, jarak tempuh motor juga bisa dijadikan patokan, di mana biasanya disarankan untuk mengganti V-Belt setiap kelipatan 20 ribu kilometer.
“Ada atau tidak tanda di atas, amannya kelipatan 20 ribu km ganti V-Belt,” tutup Suparmo.
Gimana, nggak susah kan sob? Daripada harus capek dorong motor, jangan lupa buat ngecek kesehatan tiap komponen kendaraan secara berkala ya. keep safety frist!.
Referensi : HAI-Online.com
0 Comments
Posting Komentar