Relay adalah saklar (Switch) yang dioprasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari dua bagian utama, yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat kotak saklar/switch).
Relay menggunakan prinsip Elektromagnetik untuk menggerakan kontak saklar, sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
Sebagai contoh, dengan relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50mA mampu menggerakan Armature relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Struktur Relay
Pada dasarnya relay terdiri dari 4 komponen dasar, yaitu :
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Normaly Close (NC), yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup).
2. Normaly Open (NO), yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka).
Cara Kerja Relay
Sebuah besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan coil yang berfungsi untuk mengendalikan besi tersebut. Apabila kumparan coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO), sehingga menjadi saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO).
Posisi dimana Armeture tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armeture akan kembali lagi ke posisi awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik contact point ke posisi close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.
Fungsi Aplikasi Relay
• Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function).
• Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function).
• Relay digunakan untuk mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan bantuan dari signal tegangan rendah.
• Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan tegangan ataupun hubung singkat (Short).
Pentingnya Relay Untuk Aksesoris Motor
Relay mampu memaksimalkan fungsi aki saat pemilik motor ingin memodifikasi perangkat motor yang mengkonsumsi daya yang lebih besar (Contoh : Foglamp 60watt, Klakson Besar).
Apabila tidak ada relay, pemasangan asesoris yang tidak sesuai dengan standar pabrik akan mengakibatkan aki lebih cepat tekor. Tujuan pasang relay juga untuk menjaga kestabilan daya listrik, jadi arus listrik yang di tarik menjadi tidak terlalu besar, aki menjadi lebih awet.
Karena relay ini untuk mengontrol beban arus besar hanya dengan arus yang kecil. Untuk motor bisa menggunakan relay dengan spesifikasi 12V (Volt) dan 30-40 A.
Well, itulah yang dinamakan Relay dan Fungsinya. Dengan adanya artikel ini semoga dapat menambah wawasan sobat bikers, dan tidak lupa pula keep safety riding!
0 Comments
Posting Komentar